Analysis of the Effect of Regional Original Revenue Contributions and Balanced Funds on the Level of Regional Financial Independence of Provinces in Indonesia in 2019-2023

Fania Anjani Suharjo; Saring Suhendro

doi:10.61132/ijema.v2i3.727

Authors

Fania Anjani Suharjo Universitas Lampung
Saring Suhendro Universitas Lampung

DOI:

https://doi.org/10.61132/ijema.v2i3.727

Keywords:

PAD, DAU, DAK, DBH, Level of Regional Financial Independence

Abstract

This study shows that the contribution of Regional Original Income (PAD) has a significant positive effect on the level of financial independence of provincial regions in Indonesia in 2019-2023. This means that the greater the contribution of PAD, the higher the level of regional financial independence. On the other hand, the General Allocation Fund (DAU) and the Special Allocation Fund (DAK) have a significant negative effect on regional financial independence, indicating that dependence on transfer funds from the central government can hinder regional efforts to increase their fiscal independence. Meanwhile, the Revenue Sharing Fund (DBH) does not show a significant effect on the level of regional financial independence, indicating that although this fund is important, it does not directly contribute to increasing regional financial independence.

Downloads

Download data is not yet available.

References

A Halim, & Khusyufi M. (2012) . Akuntansi Sektor Publik: Akuntansi Keuangan Daerah 2012. Jakarta: Salemba Empat.

Andriana, N. (2020). Pengaruh Dana Perimbangan dan Belanja Modal Terhadap Kemandirian Daerah. Jurnal Pajak Dan Keuangan Negara (PKN), 1(2), 105-113.

Anggoro, D. D. (2017). Pajak daerah dan retribusi daerah. Universitas Brawijaya Press.

Apriana, D., & Suryanto, R. (2010). Analisis hubungan antara belanja modal, pendapatan asli daerah, kemandirian daerah dan pertumbuhan ekonomi daerah. Journal of Accounting and Investment, 11(1), 68-79.

Ariani, K., & Putri, G. (2015). Pengaruh Belanja Modal dan Dana Alokasi Umum terhadap Tingkat Kemandirian Keuangan Daerah. Seminar Nasional dan The 3rd Call for Syariah Paper, ISSN: 2460-0784.

Gujarati, D. N., & Porter, D. C. (2013). Basic Econometrics (5th ed.). New York: McGraw-Hill.

Halim, Abdul. (2004). Akuntansi Sektor Publik dan Akuntansi Keuangan Daerah. Edisi Revisi. Yogyakarta: UPP AMP YKPN.

Machfud, M., & Asnawi, A. (2021). Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Perimbangan, Dana Otonomi Khusus Dan Tingkat Kemiskinan Terhadap Tingkat Kemandirian Keuangan Daerah Di Kabupaten/Kota Provinsi Aceh. J-MIND (Jurnal Manajemen Indonesia), 5(1), 14-31.

Marizka, R. (2013). Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Bagi Hasil, Dana Alokasi Umum dan Dana Alokasi Khusus Terhadap Tingkat Kemandirian Keuangan Daerah pada Kabupaten dan Kota di Sumatera Barat (Tahun 2006- 2011). Jurnal Perspektif dan Pembangunan Daerah Vol.1 No.2; ISSN:1979-7338.

Musfirati, M., & Sufgiyanti, N. (2021). Pengaruh Dana Alokasi Umum (DAU) terhadap Kemandirian Fiskal Daerah: Studi Empiris di Provinsi Jawa Tengah. Jurnal Ekonomi dan Bisnis, 19(2), 102-115.

Nindita, N. L. (2018). Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Alokasi Umum (DAU), serta Belanja Modal terhadap Tingkat Kemandirian Keuangan Daerah Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Barat. JAF (Journal of Accounting and Finance), 2(1), 12-19.

Novitasari, M., & Novitasari, L. (2019). Pengaruh Pajak, Retribusi, DBH, Belanja Modal, dan Pertumbuhan Ekonomi Terhadap Kemandirian Keuangan Daerah. Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas PGRI Madiun.

Rinaldi, U. (2013). Kemandirian keuangan dalam pelaksanaan otonomi daerah.

Sari, P. I. (2015). Pengaruh dana alokasi umum, dana alokasi khusus dan belanja modal terhadap tingkat kemandirian keuangan daerah (studi kasus pada Kabupaten/Kota di DIY periode 2007-2014).

Sebastiana, V., & Cahyo, H. (2016). Analysis of economic performance as the independence indicators of government in East Java Province. Business Economy Research, 5(2), [halaman].

Setiawan, P., Widiyanti, R., Siregar, L. M., Nurhaida, N., & Oktavia, E. (2021). Pengaruh PAD, DAU dan DAK terhadap kemandirian keuangan daerah provinsi di Pulau Sumatera tahun 2010-2016. Jurnal Menara Ekonomi: Penelitian Dan Kajian Ilmiah Bidang Ekonomi, 7(1).

According to Sidik et al. (2002), regions should be able to optimize the management of their local resources to increase their fiscal capacity. With good management of local potential such as local taxes and levies, regions can reduce their dependence on transfers from the central government, thus leading to greater fiscal independence.

Siregar, B. (2017). Akuntansi Sektor Publik (Akuntansi Keuangan Pemerintah Berbasis Akrual), Edisi Kedua, Yogyakarta:Unit Penerbit dan Percetakan Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen Yayasan Keluarga Pahlawan Negara

Smoke, P. J. (2001). Fiscal decentralization in developing countries: A review of current concepts and practice. Geneva: United Nations Research Institute for Social Development.

Wong, C. (2004). Fiscal decentralization and local finance in developing countries: Development from below. Cheltenham, UK: Edward Elgar Publishing.